5 Misteri dan Mitos yang Menyelimuti Gunung Wilis
Kamis, 13 September 2018
Tambah Komentar
Bagi yang bertempat tinggal di Madiun, Ponorogo, Kediri, Nganjuk, Trenggalek, dan Tulungagung pasti sudah tidak asing dengan Gunung Wilis. Sebuah gunung aktif yang sedang beristirahat, yang tentunya bisa meledak sewaktu-waktu. Gunung yang memiliki ketinggian 2169 mdpl ini pernah dilewati Mbah Dirman (Jendral Sudirman) saat akan melakukan serangan 1 Maret 1949 di Jogjakarta. Tempat ini otomatis memiliki nilai sejarah yang penting. Namun, yang menjadi daya tarik utama akan gunung ini adalah pemandangannya yang masih asri dan banyak daerah yang belum terjamah manusia dan pendaki disini. Sehingga masih menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan.
1 | Manusia Tarzan
Ternyata Tarzan tidak hanya di film hollywood, nyatanya cukup pergi ke Gunung Wilis kita akan menemukan Tarzan asli yang bernama Samidi. Beliau sudah menjadi Tarzan selama 72 tahun lamanya. Perilaku tarzannya sudah tumbuh sejak umur 2 tahun, dia lebih suka bermain di sungai dekat hutan daripada bermain dengan teman-teman sebayanya. Selain itu dia suka mencari ikan dan memakannya mentah-mentah, dan kadang membawa ular ke rumah sehingga membuat orang tuanya kaget. Menurut Maunah, ibunya Samidi, setiap hari dia berkelana dihutan dari pagi sampai sore, hanya mengenakan daster rombeng bekas, bahkan pernah juga kehutan telanjang bulat. Anehnya lagi, saat pulang Samidi langsung ke kandang ayam untuk beristirahat dan tidur.
2 | Munyuk Bertapa
Di mulut goa di antara air terjun di puncak sebelah barat ternyata terdapat makhluk mirip munyuk (monyet) yang duduk dalam posisi semedi. Kulitnya hitam legam dan disekujur tubuhnya dipenuhi bulu berwarna abu-abu, dia tidak pakai baju, hanya mengenakan kain bawahan sampai ke lutut. Posisinya tegak bersila, dengan mata tertutup dan tidak bergerak sedikitpun, arahnya selalu menghadap matahari tenggelam. Belum jelas siapakah makhluk aneh ini, diperkirakan dia telah bertapa selama ratusan tahun lamanya. Tapi hanya orang-orang tertentu yang memiliki indera ke-6 yang bisa melihat penampakannya. Maka dari itu kita harus permisi dulu saat masuk atau melewati gua ini.
3 | Kuburan PKI
Kuburan korban keganasan PKI ternyata berada dilereng Gunung Wilis, tepatnya di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Madiun. Disitu telah dibangun monumen yang disebut Monumen Kresek. Keganasan PKI di mulai saat mereka tertekan oleh kekuatan TNI yang terus menuju ke timur melewati Gunung Lawu Magetan. Pasukan PKI pun bergerak ke timur menuju Gunung Wilis, namun langkahnya terhenti oleh sungai di Desa Kresek. Karena panik merekapun segera membantai tawanan yang sebagian besar pegawai pemerintah. Suasana mencekam kala itu, rumah warga desapun banyak yang dimanfaatkan sebagai tempat bersembunyi dan eksekusi. Suasana mencekampun masih terasa saat pengunjung ke Monumen Kresek, banyak patung kekerasan, dan nama-nama korban yang terukir di batu marmer.
4 | Baru Klinting
Baru Klinting adalah makhluk raksasa yang konon menghuni Telaga Ngebel, sebuah danau alami yang berada di lereng Gunung Wilis. Makhluk ini berupa ikan belut raksasa yang dulu sering menampakkan diri kepada nelayan setempat. Gelombang yang dihasilkan sangat besar, saat belut ini bergerak di permukaan. Bahkan perahu nelayan hampir tenggelam terkena gelombangnya. Sayangnya makhluk ini sekarang sudah jarang muncul, mungkin terkena gema setelah jepang meledakkan dinamit saat membangun PLTA Ngebel.
5 | Ki Ageng Ngaliman
Ki Ageng Ngaliman adalah seorang pertapa sakti yang membangun pertapaan Sadepok yang berada di lereng Gunung Wilis tepatnya di atas Air Terjun Singokromo. Beliau sering bersemedi disana bersama muridnya untuk melatih mental dan fisiknya sebelum melawan Belanda. Namanya pun menjadi nama puncak Wilis yang disebut Pungcak Ngliman. Kuburannya berada di desa Ngliman Nganjuk dan sering menjadi tempat ziarah saat bulan Suro.
Baca juga Misteri Gunung Lawu yang Tidak Masuk Akal
Baca juga Misteri Gunung Lawu yang Tidak Masuk Akal
Belum ada Komentar untuk "5 Misteri dan Mitos yang Menyelimuti Gunung Wilis"
Posting Komentar