Tiga Fakta Menarik tentang Belimbing

Siapa yang tak kenal buah belimbing? Buah yang sering kita temui di pekarangan atau halaman rumah tetangga ini memliki nama ilmiah averrhoa carambola. Buah belimbing punya panjang sekitar 5-15 cm, memiliki bentuk bulat lonjong atau bulat telur dan memiliki lima rusuk. Dagingnya banyak mengandung air dan rasanya manis atau asam, tergantung jenis belimbingnya. Nah buah yang banyak ditemukan Asia Tenggara ini, termasuk Indonesia, Cina bagian selatan, Taiwan, dan India, memiliki fakta menarik loh. Salah satu fakta yang menarik adalah ternyata ada kandungan dalam belimbing yang kalau dikonsumsi orang tertentu bisa jadi racun. Mau tahu selengkapnya? Simak uraiannya di bawah.

1 | Pasien gagal ginjal makan belimbing bisa keracunan

Kalau ada tetangga atau kenalan kamu yang sedang menjalani cuci darah atau hemodialisis perlu tahu nih, bahwa mereka dilarang makan buah belimbing. Hasil observasi pada enam pasien yang sedang menjalani cuci darah, dan selama itu tak ada masalah, baik-baik saja, tapi setelah meminum jus belimbing sebanyak satu gelas sekitar 150-200 ml atau setara dengan dua sampai tiga buah belimbing mereka menderita keracunan. Disinyalir, karena adanya zat neurotoksik pada belimbing, yaitu zat beracun yang merangsang saraf, yang timbul kalau dikonsumsi oleh penderita gagal ginjal. 

2 | Penderita uremia juga bisa keracunan kalau makan belimbing

Ada penelitian di Brazil yang dilakukan oleh Miguel Moyses Neto dkk., terhadap tiga puluh dua pasien penderita uremia (kadar ureum darah tinggi). Tiga puluh dua pasien itu sebagian besar sudah mendapat pengobatan cuci darah atau hemodialisis. Namun, ketiga puluh dua pasien ini semuanya keracunan setelah makan buah belimbing manis. Keracunan itu ditandai dengan cegukan, salah satu gangguan neurologis, yang didapati pada 30 pasien, muntah pada 22 pasien, lalu tanda lainnya adalah bingung, kejang pada 21 pasien, kemudian kelemahan otot, kelumpuhan tungkai bawah, susah tidur, dan kesemutan yang terjadi pada 13 pasien, tensi rendah dan syok pada 3 pasien.

Gejala-gejala keracunan di atas tidak timbul secara langsung persis setelah makan buah belimbing. Namun tiga puluh menit sampai enam jam setelah mengonsumsi itu buah. Dan belimbing yang mereka makan untuk bisa membuat mereka keracunan adalah setengah buah belimbing yang setera dengan 25 ml jus sampai sepuluh buah yang setara dengan 500 ml jus. Lantas kemudian semua pasien itu diberi pengobatan hemodialisis. Namun sayangnya, tujuh pasien tak terselamatkan, meninggal setelah kejang-kejang. Penelitian ini dipublikasian tahun 2003.

3 | Penderita kencing batu (urolitiasis) sebaiknya tidak mengonsumsi buah belimbing

Kandungan lain yang terdapat dalam belimbing adalah asam oksalat. Asam oksalat yang ada dalam belimbing ini cukup tinggi, sehingga penderita kencing batu apabila mengonsumsi buah belimbing bisa sakit pinggang dan ukuaran batu yang dideritanya bisa bertambah besar.

Nah itu tiga hal yang perlu diperhatian ketika ingin mengonsumsi belimbing. Kenali penyakit sendiri, dan jangan lupa berkonsultasi dengan dokter perihal apa saja yang boleh dikonsumsi dan tidak. Dan bagi kalian yang tidak menderita penyakit-penyakit di atas, boleh kok makan belimbing. Karena tak ada laporan tentang orang yang fungsi ginjalnya normal keracunan atau alergi setelah makan belimbing.

Selain akibat yang cukup mengerikan dari mengonsumsi belimbing, seperti yang diuraikan di atas, tentu belimbing punya khasiat sendiri. Belimbing, karena zat-zat yang dikandungnya, bisa digunakan untuk membantu mengobati tekanan darah tinggi, tenggorokan sakit, tenggorokan bengkak, batuk-batuk, sakit gigi, kaki edema atau bengkak air, susah kencing, wasir, dan juga bisa membantu mengobati pembesaran limpa akibat malaria.

Itulah fakta-fakta menarik tentang buah belimbing. Seperti semua hal di dunia yang mengandung dua sisi, positif dan negatif, bermanfaat dan merugikan, baik dan buruk. Persoaalannya tinggal apakah kita mengetahui dua sisi itu, dan sisi mana yang bakal kita ambil.

Referensi: Fakta Ilmiah Buah & Sayur, dr. Setiawan Dalimartha, dr. Felix Adrian

Baca Juga 7 Fakta Menarik Buah Avokat

Bagikan Artikel ini