Misteri Hilangnya Koloni Inggris di Roanoke
Senin, 27 Februari 2017
Pulau Roanoke (sumber:wikipedia) |
Perjalanan ke Roanoke yang terletak di Amerika bagian utara, dimulai pada 27 April 1584. Sir Walter Raleigh menerima mandat dari Ratu Elizabeth I untuk membentuk koloni di benua Amerika bagian utara. Raleigh kemudian mengirim Philip Amadas dan Arthur Barlowe untuk memimpin ekspedisi ke Pulau Roanoke. Mereka sampai pada 4 Juli dan menjalin hubungan dengan suku-suku lokal.
Penduduk koloni pertama ini tidak bernasib baik. Mereka kekurangan pasokan makanan dan diserang oleh suku Indian. Raleigh mengirim ekspedisi kedua yang dipimpin oleh Sir Richard Grenville pada 9 April 1585.
Pada tahun 1587 Raleigh kembali mengirim 100 orang untuk menduduki Roanoke di bawah pimpinan John White. White kembali ke Inggris untuk mengambil pasokan tambahan, tapi peperangan dengan Spanyol menunda perjalannya kembali ke Roanoke.
Saat White sampai di Roanoke pada tahun 1590, ia mencari koloni yang sempat ia tinggal beberapa tahun sebelumnya. Namun sekitar seratus orang penduduk koloni yang ia tinggalkan lenyap tanpa jejak. Penelusurannya tidak membuahkan hasil. Tidak ada bekas terjadi kekerasan. Satu-satunya petunjuk yang ia temukan adalah kata yang diukir di atas pagar kayu. Bunyinya “CROATOAN”.
Tulisan Croatoan (sumber:history.com) |
Dikutip dari History, para pakar arkeologi mendapatkan keterangan penting dari data tumbuhan di Virginia. Antara tahun 1587 dan 1589 terjadi banjir besar yang menenggelamkan kawasan itu. Keadaan ini dianggap sebagai salah satu faktor mengapa Koloni Inggris di Roanoke menghilang. Namun ke mana penduduk itu pergi masih menjadi misteri.
Ada kemungkinan mereka diserang dan dibunuh oleh suku lokal. Croatan bukan hanya nama pulau, tapi juga nama salah satu suku yang ada di sana. Pesan yang terukir di kayu bisa jadi merupakan pesan bahwa mereka diserang oleh suku Croatan. Tapi tidak ada jejak kekerasan yang terjadi, dan kenyataan tersebut melemahkan teori ini.
Kemungkinan lain, para penduduk koloni berusaha kembali berlayar ke Inggris, namun mereka tersesat dan hilang. Atau bisa jadi mereka berpapasan dan dibunuh oleh orang-orang Spanyol yang sedang berlayar dari koloni mereka di Florida.
Salah satu teori bilang kalau penduduk koloni berbaur dengan suku Indian yang bernama Croatan, atau suku lain yang berada di pedalaman daerah yang kini disebut North Carolina.
Temuan terakhir, muncul dugaan bahwa koloni di Roanoke terpisah menjadi dua, dan masing-masing bergabung dengan suku lokal yang berbeda. Satu berada di Cape Creek atau di pulau Croatoan. Pada 1998, tim arkeologi dari East Carolina University menemukan artefak berupa cincin emas yang diduga berasal dari abad ke-16.
Dan baru-baru saja, tim dari Bristol University menemukan kepingan yang biasa digunakan untuk menulis dan bagian dari pedang yang biasa digunakan di Inggris pada abad ke-16. Barang-barang tersebut ditemukan bersama benda lain yang disinyalir milik suku asli Amerika.
Ada kemungkinan benda tersebut dipertukarkan saat terjadi jual-beli antara penduduk koloni dan suku lokal. Namun beberapa benda diduga milik penduduk koloni Roanoke, sehingga menjadi bukti bahwa mereka telah berbaur dengan suku lokal tapi tetap menyimpan barang-barang mereka.
Sebagian lain dari koloni diperkirakan berpindah menuju daerah pedalaman. Dalam salah satu peta yang ditemukan, terdapat tempat yang ditandai dengan bintang. Para arkeolog mendapati banyak artefak yang ditengarai milik penduduk koloni.
Walaupun banyak bukti baru ditemukan, belum ada yang secara pasti menunjukkan nasib penduduk koloni di Roanoke yang sebenarnya.